Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

Sejarah Jaman Ir.Soekarno Terkait Konfrotasi Indonesia Dengan Malaysia

Jakarta -  Konfrontasi Indonesia-Malaysia adalah sebuah peristiwa perang yang disebabkan persengketaan wilayah dan penolakan penggabungan wilayah Sabah, Brunei, dan Sarawak yang terjadi antara Federasi Malaysia dan Indonesia pada tahun 1962 hingga 1966. Perang ini diawali dari keinginan Federasi Malaya , atau lebih dikenali sebagai Persekutuan Tanah Melayu, yang ingin menggabungkan Brunei, Sabah dan Sarawak ke dalam Federasi Malaysia. Namun, keinginan pihak Malaysia ini diketahui tidak sesuai dengan Persetujuan Manila. Oleh karenanya, keinginan Federasi Malaya tersebut ditentang oleh Presiden Soekarno, yang menganggap pembentukan Federasi Malaya, yang sekarang dikenal sebagai Malaysia, sebagai "boneka Inggris" merupakan kolonialisme dan imperialisme dalam bentuk baru serta dukungan terhadap berbagai gangguan keamanan dalam negeri dan pemberontakan di Indonesia. Latar Belakang Mengutip dari id.wikipedia.org, sebagai bagian dari penarikan dari koloninya di Asia Tenggara, Inggr

Kisah Perdamaian Kerjaan Pajajaran dan Kerajaan Majaapahit

Jakarta -  Sebagai dua wilayah dengan kultur berbeda, Kerajaan Majapahit dan Pajajaran tak selalu menampilkan hubungan yang tak harmonis. Salah satunya terlihat dari pernikahan antara Raja Majapahit bergelar Prabu Brawijaya dan Puteri Pajajaran Kencana Larang melalui sejarah Maung Panjalu yang melegenda. Dilansir dari tulisan Ceppi Gunawan di elib.unikom.ac.id tahun 2015 (8/7), dikisahkan jika pernikahan keduanya berjalan harmonis hingga Puteri Kencana Larang hamil dan melahirkan anak kembar bernama Bongbang Larang dan Bongbang Kencana. Kedua anak kembar tersebut kemudian menjadi simbol persahabatan antara Jawa dan Sunda, setelah berubah menjadi dua ekor maung di kawasan Panjalu, Jawa Barat. Berikut kisah selengkapnya. Upaya Memutus Permusuhan Perang Bubat Kisah persaudaraan Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Pajajaran tersebut bermula dari keinginan Raja Brawijaya untuk memutus permusuhan dengan Negara Pajajaran (Sunda) oleh leluhur mereka, yakni Raja Hayam Wuruk dan Puteri Dyah Pitalo

Asal Muasal Bank Indonesia, Berikut selengkapnya

Jakarta - Bank Indonesia atau yang akrab disingkat BI adalah bank sentral di Indonesia. Bank ini merupakan bank sentral di Indonesia yang menjaga stabilitas nilai uang di Indonesia.   Menurut buku Perilaku Kebijakan Bank Sentral di Indonesia: Pustaka Abadi, 2019:4, tugas awal bank sentral adalah menjaga stabilitas nilai uang (meliputi inflasi dan nilai tukar), stabilitas sistem keuangan dalam suatu perekonomian, serta memiliki usaha komersial seperti memindahkan uang melalui surat-surat pemberitahuan dan lain sebagainya, menerima dan membayarkan kembali uang dalam rekening koran, mendiskontokan surat wesel dan lain sebagainya, hanya saja saat ini tujuan financial institution sentral menjadi lebih fokus untuk mengatur, menjaga dan memelihara stabilitas nilai rupiah, mendorong kelancaran produksi dan pembangunan, serta memperluas kesempatan kerja. Sejarah Bank Indonesia Bank Indonesia secara resmi berdiri sejak tahun 1953 akan tetapi sebenarnya sejarah Bank Indonesia sudah

Kisah Ki Gede Bungko Panglima Laut dari Cirebon Pengusir Bangsa Portugis dan Perompak di Laut Jawa

Jakarta -  Di masa kekuasaan Kasultanan Cirebon, sekitar abad 15-16 masehi, ada tokoh yang diperhitungkan kiprahnya bernama Ki Gede Bungko. Sosok pahlawan dari Kasultanan Cirebon tersebut berpengaruh, lantaran posisinya sebagai panglima angkatan laut. Ia berhasil menghalau kejahatan seperti perompak di Laut Jawa. Bahkan seperti dikutip dari laman historyofcirebon, sosoknya turut andil saat menumpas bangsa Portugis bersama Kerajaan Demak di Pelabuhan Sunda Kelapa, Batavia pada tahun 1522 M. Seperti apa kisah menariknya? Berdasarkan catatan Naskah Serat Carub Kandha karangan Pangeran Abdul Hamid Sukama Jaya tahun 1840, menyebutkan jika ia merupakan sosok penting lantaran pengalamannya sebagai panglima angkatan laut yang tak diragukan lagi. Sebelum diberi gelar oleh Sunan Gunung Jati, Ki Gede Bungko pernah menjadi panglima angkatan laut dari kerajaan Majapahit. Dikisahkan jika Ki Gede Bungko merupakan murid dari Sunan Ampel yang diboyong oleh Sunan Gunung Jati untuk membantu kerajaan dari