Ramalan Bill Gates Terkait Rapat Kerja Akan Beralih ke Metaverse

Jakarta - Pendiri Microsoft, Bill Gates, memperkirakan sebagian besar pertemuan virtual manusia akan dilakukan di Metaverse.

Perubahan tersebut diprediksi terjadi dalam dua atau tiga tahun ke depan.

Dalam tulisan blog site tahunan yang diterbitkan pada 7 Desember, Gates memperkirakan rapat video bisa terlihat sangat berbeda.

Pertemuan virtual bakal berpindah dari video clip cam dengan jendela terbatas ke ruang 3D dengan character electronic di dalamnya.

Idenya adalah Anda pada akhirnya akan menggunakan character Anda untuk bertemu dengan orang-orang di ruang online yang mereplikasi perasaan berada di ruangan yang sebenarnya bersama mereka.

- Bill Gates -

Istilah "Metaverse" sebenarnya masih terbilang cukup buram. Ada yang mengatakan hanya sebuah konsep. Sedangkan yang lain, seperti Gates, mengatakan penerapannya bisa menyerupai bentuk dunia maya, di mana pengguna bisa berinteraksi melalui character 3D.

Yang pasti, inovasi ini dilihat oleh banyak orang sebagai tahap berikutnya dari komunikasi electronic, menurut laporan Business Insider.

Metaverse sendiri merupakan istilah yang diciptakan dalam novel dystopian "Snow Crash" yang dipublikasi pada tiga dekade lalu.

Istilah Metaverse merujuk secara luas pada gagasan tentang dunia online bersama yang dapat diakses oleh orang-orang yang menggunakan perangkat yang berbeda.

Facebook Inc., yang kini memiliki nama baru Meta Platforms Inc. atau disebut Meta. Alasannya karena mereka telah menjadikan Metaverse sebagai fokus perusahaan, tak lagi sekadar media sosial.

Tak hanya Meta, Microsoft sendiri telah mengumumkan rencana untuk mengembangkan Metaverse berbasis realitas virtual.

Dalam tulisannya, Gates mengatakan akan meluncurkan versi sementara tahun depan. Versi tersebut menggunakan cam untuk menganimasikan avatar untuk digunakan pekerja di layar web 2D saat ini.

Kesempatan untuk menguji prototipe avatar 3D yang sedang dikembangkan oleh perusahaan lain juga diambil pria berusia 66 tahun itu.

Dan di bawah visinya, Gates mengatakan kacamata virtual reality (VR) dan sarung tangan penangkap sensing unit gerak akan diperlukan untuk secara akurat menangkap bahasa tubuh, suara, dan ekspresi wajah pengguna saat berada di dunia Metaverse.

"Masih ada beberapa pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi kami mendekati ambang di mana teknologi mulai benar-benar meniru pengalaman kebersamaan di kantor," tulis Gates.

Salah satu perusahaan yang sudah menjajal teknologi ini adalah Neustreet, start-up media dan data yang membuka kantor pusat electronic di platform metaverse Cryptovoxels pada Juni 2021 lalu.

Bahkan pemerintah, dalam hal ini kota Seoul, Korea Selatan, turut meramaikan teknologi terbaru ini dengan berinvestasi miliaran rupiah untuk merancang pembangunan kota municipal online pertama di dunia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibuikota India Menutup Sekolah Selama Sepekan dan Mempertimbangkan Lockdown Polusi Karena Udara Semakin Tercermar

Cerita Kehidupan Warga Surabaya Era Tahun 1850-an Pada Belum ada Penerangan Jalan

Sejarah Jaman Ir.Soekarno Terkait Konfrotasi Indonesia Dengan Malaysia