Militan Taliban Meminta Ratusan Pegawai Perempuan Dikantor Wali Kota Kabul Untuk Diam rumah Saja

Kabul Wali kota sementara Kabul menyampaikan banyak perempuan yang bekerja di kantor pemerintah kota diperintahkan diam di rumah oleh penguasa baru Taliban.

Hamdullah Namony menyampaikan kepada wartawan pada Minggu, hanya perempuan yang tugasnya tidak bisa digantikan laki-laki diizinkan kembali bekerja.

Dia mengatakan ini termasuk pekerja terampil di departemen desain dan teknik termasuk pekerja perempuan yang bertugas membersihkan bathroom khusus perempuan.

Dikutip dari laman Al Arabiya, Senin (20/9), pernyataan Namony ini menjadi pertanda existed Taliban sedang memberlakukan hukum syariah Islam yang mereka interpretasikan dengan keras, termasuk membatasi perempuan terlibat dalam kehidupan publik.

Hal ini tidak sejalan dengan janji mereka di awal yang akan mengedepankan toleransi dan inklusivitas. Dalam kekuasaan Taliban sebelumnya pada 1996-2001, Taliban melarang anak perempuan dan perempuan sekolah dan bekerja.

Wali kota ini mengatakan, keputusan final terkait pegawai perempuan di departemen kantor wali kota Kabul masih tertunda, dan mereka akan menarik gaji mereka untuk sementara.

Wali kota menyampaikan, sebelum Taliban mengambil alih Afghanistan bulan lalu, dari hampir 3.000 pegawai pemerintah kota, kurang dari sepertiga merupakan perempuan yang bekerja di semua departemen.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibuikota India Menutup Sekolah Selama Sepekan dan Mempertimbangkan Lockdown Polusi Karena Udara Semakin Tercermar

Cerita Kehidupan Warga Surabaya Era Tahun 1850-an Pada Belum ada Penerangan Jalan

Sejarah Jaman Ir.Soekarno Terkait Konfrotasi Indonesia Dengan Malaysia